SUNSHINE BECOMES YOU




“Tapi tolong percayalah padaku ketika kukatakan bahwa aku ingin selalu bersamamu. Percayalah padaku ketika kukatakan bahwa aku selalu ingin berada di dekatmu. Dan percayalah padaku ketika ku katakan bahwa aku juga mencintaimu”

“Aku mencintaimu, Alex Hirano. Walaupun tidak ada hal lain di dunia ini yang bisa kau percayai, percayalah bahwa aku mencintaimu. Sepenuh hatiku”

.

.

.

Omong – omong gue lagi ngebicarain sebuah novel karya Ilana Tan “Sunshine Becomes You”. Kalo lo ga tau Ilana Tan, setidaknya lo pasti tau, setidaknya pernah denger secara samar – samar novel 4 musim: Summer in Seoul, Autumn in Paris, Winter in Tokyo, dan Spring in London dan semua itu adalah karya Ilana Tan.

Gue bukan cewek yang hobi baca novel apalagi genre roman picisan. Yatuhan baca kayak begituan bikin merinding. Gue lebih hobi baca komik. Otaku? Tidak. Gue ga sampe level begituan. Gue pernah baca teenlit punya tetangga dan hal itu pertama bagi gue, setelah baca, tebak apa yang gue lakukan? Gue buang jauh – jauh pikiran untuk membaca hal begituan! Tidak sesuai dengan jiwa gue.

Novel. Gue tetep bisa baca sebuah novel tapi tolonglah jangan berbau romantis, gue alergi. Terus gue baca novel yang kayak gimana? Gue suka baca novel pembunuhan seperti karangan Agatha Christie atau novel sherlock holmes, tapi lebih prefer karangan Agatha. Lo kasi novel begituan pasti gue babat 1 – 2 hari. Gue pernah berpikir bahwa gue autis atau psikopat karena tetangga, temen – temen gue yang seumuran lebih menyukai novel romantis daripada pembunuhan, bahkan ketika gue nanya “lo ada novel Agatha Christie?” pasti mereka akan bilang “Novel apaan dah, ga terkenal pasti”. Tapi jika dipikir mungkin karena gue lebih suka novel dengan alur cerita yang menantang, membutuhkan pikiran untuk menebak, dan tak mudah terbaca dengan jelas yang mana hal – hal itu akan sangat jaaraaaanggg ditemukan pada sebuah novel romantis.

Novel 4 musim sangat terkenal waktu gue SMA bahkan di kalangan anak – anak cowok. Tapi gue ga jamin kalo mereka (cowok) ngebaca tu novel juga, paling sekadar denger dari yang cewek – cewek. Gue awalnya ga tertarik sama sekali bahkan untuk membaca sinopsisnya. Tapi gara – gara tiap hari anak – anak pada ngomongin, gue yang masih cewek normal juga ikutan penasaran. Akhirnya gue ke toko buku, dan beli Summer in Seoul. Kenapa ga pinjem? Karena gue ga suka minjem barang, gue lebih suka beli untuk dijadiin koleksi meski isinya ga bagus.

Gue akui bahwa Summer in Seoul novel yang bagus. Kata – kata semibaku tanpa ada kata “lo – gue” namun alur cerita tetap enak dibaca. Sebuah novel roman yang mengubah pikiran gue bahwa novel roman tidak buruk juga untuk dibaca. Selanjutnya gue baca novel roman lainnya (lupa judul) yang kata temen gue bagus tapi tidak sesuai ekspektasi dan pikiran itu bangkit lagi – buang jauh – jauh novel romantis –. Tapi kenapa Summer in Seoul enak dibaca? Alhasil gue beli sekaligus 3 novel 4 musim lainnya dan isinya sangat tidak mengecewakan. Baca novel roman lainnya dan pikiran itu selalu bangkit. Akhirnya yang ada di otak gue, gue suka novel roman hanya karangan Ilana Tan aja. Selebihnya gak akan gue baca.

Hari dimana Sunshine Becomes You terbit dan terpajang di etalase utama toko buku, membuat gue meminta ayah gue untuk beli mengingat track record novel 4 musim Ilana Tan sebelumnya. Anehnya ayah gue mau aja, biasanya ngak kecuali isinya dalam bahasa inggris. Ternyata dibeliin gara – gara judul novelnya yang ngebuat ayah gue berpikir bahwa isinya dalam bentuk bahasa inggris dan akhirnya doi menyesal, wkwwkkwkw Poor, Dad! Gue baca tu novel hanya dalam waktu 4 hari dan sumpah serapah gue jatuh cinta dengan ini novel. Novel 4 musim sebelumnya memang bagus untuk dibaca dan gue suka tapi ga sampe membuat gue jatuh cinta kayak Sunshine Becomes You. Bagi lo cewe – cewe yang suka novel roman, gue saranin baca ni novel, dijamin lo bakal nangis tersedu – sedu atau setidaknya lo bakal baper.

Sunshine Becomes You bisa dikatakan novel yang isinya matang. Gimana ya, sulit dijelaskan pokoknya terdapat faktor “X” yang membuat gue jatuh cinta, yang tentunya alur ceritanya sangatlah baik. Hal ini makin membuat track record Ilana Tan di otak gue makin namplok. Novel selanjutnya oleh Ilana Tana adalah “In A Blue Moon” dan gue suka, alur cerita yang bagus dan epilog yang membuat bibir lo pada membentuk huruf U. Namun, In A Blue Moon ga berhasil membuat gue jatuh cinta seperti Sunshine Becomes You, tapi tetap favorit bahkan melebihi tetralogi 4 musim.

Sunshine Becomes You membuat gue berkhayal mempunyai cowok seperti Alex Hirano meski gue ga bisa seperti Mia Clark. Gue bisa nari tapi bukanlah tari balet seperti Mia. Oiya sekali lagi gue cewek normal, jadi normallah kalo gue ngebayangin begituan walaupun kenyataannya tak mungkin 100% akan begitu dan amit – amit lah kalo gue sampe jadi kayak Mia Clark. Gue masih belum nikah anjayyy dan jangan katain gue JOMBLO. Berhubung belum nikah, jadi ngebayangin punya cowo Alex sah – sah saja (sepertinya). Sifatnya yang membuat gue berandai mempunyai cowo macam dia, apalagi bisa mahir piano seperti Alex menjadi nilai tambah dan hal itu sulit terjadi, hahahahahhaha *mundung di pojokan. Kutipan diatas yang gue tulis merupakan kutipan di akhir - akhir novel dimana Mia Clark berkata demikian ke Alex melalui cam recorder. Dan hal itu dilihat ketika Alex tidak lagi bersama Mia setelah 2 bulan berlalu. Sekali lagi, gue cewek normal merasa tersentuh dengan kata – kata Mia di cam recorder dan gue yakin kalian semua makhluk hawa akan tersentuh oleh kutipan itu. Tidak itu saja, gue suka bagaimana Alex bisa jatuh cinta terhadap Mia Clark, bagaimana Alex yang cuek pada Mia awalnya bisa bertekuk lutut, bagaimana Alex selalu menjaga Mia dan bagaimana Alex yang di luar dan dalamnya sangatlah berbeda. Dan hal itulah yang membuat gue jatuh cinta pada Alex Hirano seperti Mia Clark yang juga jatuh cinta padanya. “Wahai pria seperti Alex Hirano dimanapun kalian berada, bolehkah aku mengenal kalian, sedikit saja?”



PS: Jika ada cowok demikian, dijamin gue bakal jatuh cinta. Bukan karena dia seperti Alex Hirano, tapi karena sifat nya. Jika semua seperti Alex, bukankah itu berarti gue mencintai makhluk astral bernama Alex Hirano dan mengindahkan cowok yang ada didepan gue? Sifatnya yang seperti Alex Hirano hanya menjadi point ++ bagi gue. Alex Hirano ya Alex Hirano yang ada di Sunshine Becomes You, dan cowok di depan gue bukanlah Alex Hirano.

PSS: Dan gue baru tau kalo ini dijadikan film!!! Dan gue tidak berekspektasi tinggi terhadap film begitu liat daftar pemainnya.

.
.
.

“Beberapa detik kemudian, lagu yang selalu membuatnya teringat pada Mia Clark dan setengah jiwanya yang hilang pun mengalun lembut, mengisi seluruh sudut ruangan besar yang sunyi senyap itu dengan nada – nada indah yang pada akhirnya membuat para penonton mendesah dan memejamkan mata, membayangkan sinar matahari yang hangat, padang rumput yang hijau, dan langit biru tak berawan.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[REVIEW] W DRESSROOM NO 02 : COCO CONUT

[REVIEW] W DRESSROOM NO. 34: ALWAYS HAPPY, NO. 41: JASMINT, DAN NO 97. APRIL COTTON

[REVIEW] W DRESSROOM NO. 45: MORNING RAIN